Hari pertulangan kU kembali lagi, kali ini desa suyadon menjadi target sasaran kami untuk mengabdikan diri selamat 10 hari. Perjalanan kali cukup panjang, aku dan bersama 9 relawan pendidikan akan melewati laut menggunakan speed boat, darat menggunakan mobil BIs sekolah dan sungai menggunakan longbut. Yaaa lumayan panjang juga, setiap perjalanan memakan waktu masing2 dua jam untuk sampai di desa suyadon.
Di sepanjang perjalanan mata ku diberikan pemandangan yang indah. Tongkang pengantut batubara ada Dimana, perahu2 nelayan yang sedang mencari ikan dan rumah2 yang berada di pinggiran sungai. Perjalanan menuju malinau tempat kami pertama kali berhenti untuk melanjutkan perjalanan banyak kayu2 yang melintas sesekali speedboat kami harus berhenti karena ada yang menyangkut di mesin speed. Belum lagi hujan yang Tiba2 datang mengguyur barang bawaan kami. Indah nya perjalanan ini, sampai2 ngantuk tanpa pernah Ngampiriku. Seperti relawan yang lainnya menikmati angin sepoy2 hingga terlelap tidur si perjalanan.
Tiga jam perjalanan dari Tarakan menuju malinau kami pun sampai di pelabuhan kelapis, BIs sekolah pun siap untuk mengantar kami menuju perjalanan selanjutnya, mansalong.
Sebelumnya tadi ak sedikit berimajinasi "BIS SEKOLAH" kursinya empuk dingin dan ya seperti yang orang lain pikirkan hhhee. Ternyata BIs ini sebuah truk besar yang di modifikasi jadi sebuah Bis.
Kursi papar dan angin alami sepoy2 hhhee
Tapi tak apa sama sekali tak menyurutkan semangat kami. Nikmati saja perjalanan ini, mereka (baca: adik-adik desa suyadon) telah menunggu kedatangan kita.
Satu jam setengah berlalu, kami pun tiba di mansalong. Tempat persinggahan untuk menuju desa2 yang berada di kecamatan lumbis ogong. Dengan menggunakan longbout kami melewati desa2 yang berada di sepanjang perjalanan kami. Arus yang kuat, kicauan burung yang indah menemui perjalanan menuju desa suyadon. Lagi lagi kami selalu di pertemukan dengan kayu2 hanyut di sungai. Longbout harus berjalan pelan ketika ada kayu yang lewat. Perjalanan kami menggunakan longbout kira2 satu jam lebih. Kemungkinan kami tiba di desa suyadon pukul 17.00 wit.
Desa suyadon
Kami pun sampai di desa hhhee
Di sambut warga dan adik-adik yang lucu
Berbicara sendiri dengan bahasa daerah mereka yang kami sama sekali tidak paham. Sesekali mereka tertawa sendiri karena melihat tingkah kami yang sok akrab sama mereka hhaa
Maklum 80 persen mereka menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-hari. Kali ini kantor desa menjadi tempat tinggal kami lagi. Kantor yang baru di bangun pertama kali kami tinggali.
Segera berbenah karena badan sudah mulai meminta hak nya untuk segera istirahat. Hari ini fokus untuk istrihat saja sepertinya, delapan jam perjalanan cukup mengurus tenaga kami. Selamat malam
Selamat pagi suyadon
Ak seperti berada di atas puncak, embun yang menutupi gunung2 Sejuk tanpa polusi. Pas untuk menghirup udara segar.
Hari ini di kampung sebelah ada acara kematian, Pak kades pun mengajak kami untuk berkunjung kesana.
Ternyata yang meninggal adalah anak dari salah satu warga suyadon yang sudah menikah dan ikut tinggal bersama suami nya di Desa tukolon. (Acara adat kematian)
Senin 27 Februari
Hari pertama ak dan para relawan mengajar di SDN 004 suyadon. Pagi itu mata kU tertuju pada anak yang datang terlambat. Tas bulu2 bergambrkan minion tanpa alas kaki dan penuh lumpur. Ak heran dari mana anak ini. Jalanan desa tidak becak bahkan semalam pun tidak hujan. KU hampiri dia Nda ak bertanya kenapa kaki mu kotor dan datang terlambat (versi bahasa kU hhe). Dia menjawab : Ndada ketinting Kak Ndada bensin, jadi menunggu aku dlu sampai ada. Sentak ak memeluk dia. Yang ada di pikiran kU hanya bangga bercampur kan sedih terharu melihat semangat nya yang mau terus belajar . Pada saat belajar wenda mengeluarkan alat tulisnya, pensil sepanjang jari kelingking dan buku tulis bekas yang sudah terisi Ntah bekas siapa. Ah wenda kau mengalihkan dunia kU. Kita habiskan hari ini dengan yang baru. Ak nama kan ini Hari Senin kU bersama wenda
Selasa 28 feb
Jangan tanyakan bagaimana sejuknya pagi di desa ini yaaa
Aktivitas kembali lagi, ak Nda teman2 kembali menuju sekolah untuk mengajar.
Hari ini tugas kU menjadi tukang foto, tidak mendapat jadwal mengajar. Ak mengdokumantasi kan setiap kegiatan yang sedang berlangsung. Asik2 foto
Jenparis Tiba2 memanggil salah satu relawan "Kak, ada temanku satu Nda sekolah dia. Ndada baju sekolahnya malu dia bilang."
Selalu ada cerita (dalam hatiku)
Di sepanjang perjalanan mata ku diberikan pemandangan yang indah. Tongkang pengantut batubara ada Dimana, perahu2 nelayan yang sedang mencari ikan dan rumah2 yang berada di pinggiran sungai. Perjalanan menuju malinau tempat kami pertama kali berhenti untuk melanjutkan perjalanan banyak kayu2 yang melintas sesekali speedboat kami harus berhenti karena ada yang menyangkut di mesin speed. Belum lagi hujan yang Tiba2 datang mengguyur barang bawaan kami. Indah nya perjalanan ini, sampai2 ngantuk tanpa pernah Ngampiriku. Seperti relawan yang lainnya menikmati angin sepoy2 hingga terlelap tidur si perjalanan.
Tiga jam perjalanan dari Tarakan menuju malinau kami pun sampai di pelabuhan kelapis, BIs sekolah pun siap untuk mengantar kami menuju perjalanan selanjutnya, mansalong.
Sebelumnya tadi ak sedikit berimajinasi "BIS SEKOLAH" kursinya empuk dingin dan ya seperti yang orang lain pikirkan hhhee. Ternyata BIs ini sebuah truk besar yang di modifikasi jadi sebuah Bis.
Kursi papar dan angin alami sepoy2 hhhee
Tapi tak apa sama sekali tak menyurutkan semangat kami. Nikmati saja perjalanan ini, mereka (baca: adik-adik desa suyadon) telah menunggu kedatangan kita.
Satu jam setengah berlalu, kami pun tiba di mansalong. Tempat persinggahan untuk menuju desa2 yang berada di kecamatan lumbis ogong. Dengan menggunakan longbout kami melewati desa2 yang berada di sepanjang perjalanan kami. Arus yang kuat, kicauan burung yang indah menemui perjalanan menuju desa suyadon. Lagi lagi kami selalu di pertemukan dengan kayu2 hanyut di sungai. Longbout harus berjalan pelan ketika ada kayu yang lewat. Perjalanan kami menggunakan longbout kira2 satu jam lebih. Kemungkinan kami tiba di desa suyadon pukul 17.00 wit.
Desa suyadon
Kami pun sampai di desa hhhee
Di sambut warga dan adik-adik yang lucu
Berbicara sendiri dengan bahasa daerah mereka yang kami sama sekali tidak paham. Sesekali mereka tertawa sendiri karena melihat tingkah kami yang sok akrab sama mereka hhaa
Maklum 80 persen mereka menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-hari. Kali ini kantor desa menjadi tempat tinggal kami lagi. Kantor yang baru di bangun pertama kali kami tinggali.
Segera berbenah karena badan sudah mulai meminta hak nya untuk segera istirahat. Hari ini fokus untuk istrihat saja sepertinya, delapan jam perjalanan cukup mengurus tenaga kami. Selamat malam
Selamat pagi suyadon
Ak seperti berada di atas puncak, embun yang menutupi gunung2 Sejuk tanpa polusi. Pas untuk menghirup udara segar.
Hari ini di kampung sebelah ada acara kematian, Pak kades pun mengajak kami untuk berkunjung kesana.
Ternyata yang meninggal adalah anak dari salah satu warga suyadon yang sudah menikah dan ikut tinggal bersama suami nya di Desa tukolon. (Acara adat kematian)
Senin 27 Februari
Hari pertama ak dan para relawan mengajar di SDN 004 suyadon. Pagi itu mata kU tertuju pada anak yang datang terlambat. Tas bulu2 bergambrkan minion tanpa alas kaki dan penuh lumpur. Ak heran dari mana anak ini. Jalanan desa tidak becak bahkan semalam pun tidak hujan. KU hampiri dia Nda ak bertanya kenapa kaki mu kotor dan datang terlambat (versi bahasa kU hhe). Dia menjawab : Ndada ketinting Kak Ndada bensin, jadi menunggu aku dlu sampai ada. Sentak ak memeluk dia. Yang ada di pikiran kU hanya bangga bercampur kan sedih terharu melihat semangat nya yang mau terus belajar . Pada saat belajar wenda mengeluarkan alat tulisnya, pensil sepanjang jari kelingking dan buku tulis bekas yang sudah terisi Ntah bekas siapa. Ah wenda kau mengalihkan dunia kU. Kita habiskan hari ini dengan yang baru. Ak nama kan ini Hari Senin kU bersama wenda
Selasa 28 feb
Jangan tanyakan bagaimana sejuknya pagi di desa ini yaaa
Aktivitas kembali lagi, ak Nda teman2 kembali menuju sekolah untuk mengajar.
Hari ini tugas kU menjadi tukang foto, tidak mendapat jadwal mengajar. Ak mengdokumantasi kan setiap kegiatan yang sedang berlangsung. Asik2 foto
Jenparis Tiba2 memanggil salah satu relawan "Kak, ada temanku satu Nda sekolah dia. Ndada baju sekolahnya malu dia bilang."
Selalu ada cerita (dalam hatiku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar