Lulus pada tahun 2016 dengan gelar sarjana pendidikan menjadikan saya mulai percaya diri dengan potensi yang saya miliki. Semasa kuliah, kesempatan saya untuk menggali semua potensi yang saya miliki termasuk aktif diberbagi organisasi internal, eksternal kampus dan organisasi kepemudaan yang ada di kota saya. Keaktifan di organisasi ini mengasah kemampuan saya dalam kepemimpinan dan membangun inisiatif-inisiatif untuk mengambil tindakan nyata dalam merespon permasalahan sosial dan pendidikan di Indonesia khususnya di Kalimantan Utara. Saya sadar bahwa setiap mahasiswa butuh organisasi dan mengabdikan diri kepada masyarakat sebagai bagian Tirdharma Perguruan Tinggi.
Sejak tahun 2013 saya aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMJPGSD) sebagai anggota kaderisasi. Ini awal langkah saya aktif di kelembagaan kampus mengabdikan diri dalam masyarakat menggugah hati saya untuk terus berbuat lebih ke depannya. Sampai akhirnya saya bisa terus aktif di kegiatan nasional yaitu perwakilan mahasiswa yang masuk dalam pengurus Ikatan Mahasiswa PGSD Se- Indonesia.
Satu kebanggan tersendiri bagi saya ketika ilmu yang saya dapatkan selama kuliah dan aktif berorganisasi bermanfaat untuk orang banyak. Dimana saya mencoba mengambil peran menjadi solusi untuk persoalan pemerataan pendidikan di Kalimantan Utara khususnya daerah-daerah yang berada di pelosok dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaisya. Bagi saya pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat merupakan satu keutuhan. Orang menempuh pendidikan sebagai bekal mengabdi dan berbakti. Alasan itu pulalah yang mendorong saya bersama teman-teman untuk mendirikan Komunitas Jendela Nusantara (KJN) di tahun 2015. KJN merupakan komunitas yang bergerak di bidang pemerhati pendidikan untuk wilayah kepulauan dan terpencil. Maka dari itu, saya mengajak para pemuda yang berada di Kalimantan Utara untuk terjun langsung mengabdikan diri menjadi seorang relawan yang mau meluangkan sedikit waktunya untuk berbagi ilmu, memotivasi, dan menginspirasi anak-anak yang berada di pedalaman Kalimantan Utara untuk terus semangat menuntut ilmu. Saya bersama para relawan mengabdikan diri selama sepuluh hari, melaksakan beberapa kegiatan diantaranya membantu sekolah yang kekurangan guru, penanaman nasionalisme, pengembangan cita-cita, menebar virus literasi dan penyerahan bantuan berupa perlengkapan sekolah.
Saat ini saya masih mencoba bagaimana dengan adanya Komunitas Jendela Nusantara, komunitas yang bergerak dibidang sosial pendidikan ini mampu bersinergi dengan Dinas Pendidikan Provinsi untuk terus mendorong kemajuan pendidikan Indonesia khususnya di Kalimantan Utara. Dengan konsep gotong royong sebagai pondasi langkah kita, saya berharap kelak KJN akan memiliki cabang masing-masing kabupaten di Kalimntan Utara dan jika Tuhan menginjinkan bisa memiliki cabang di seluruh provinsi yang ada di Indonesia dan menjadi wadah bagi pemuda untuk mengabdikan diri untuk Indonesia demi terwujudnya Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas. Semua ini saya lakukan sebagai bukti kecintaan saya pada Indonesia.
Tahun 2045 diharapkan Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Saya memiliki mimpi agar semua anak di Indonesia memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak khususnya untuk adik-adik saya yang berada di pelosok Kalimantan Utara. Setidaknya mereka memiliki gedung sekolah tidak perlu lagi menggunakan bangsal atau balai desa untuk bersekolah dan tidak ada lagi adik-adik kita yang harus berhenti sekolah dengan alasan tidak memiliki biaya dan terpaksa harus menikah di usia muda.
Bila saya berkesempatan mendapatkan beasiswa ini, saya ingin mengambil peran sebagai seorang dosen kembali ke tanah kelahiran saya Kota Tarakan dan berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan di Kalimntan Utara. Saya juga ingin berkontribusi dengan menjadikan komunitas saya, menjadi sebuah yayasan dimana yayasan itu akan menampung mereka yang tidak memiliki biaya untuk bersekolah agar kelak mampu mengurangi angka putus sekolah di Indonesia khususnya di Kalimantan Utara. Sehingga Indonesia mampu mencapai kebangkitan generasi emas yang berwawasan global dan memiliki daya saing. Amin....
Sejak tahun 2013 saya aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMJPGSD) sebagai anggota kaderisasi. Ini awal langkah saya aktif di kelembagaan kampus mengabdikan diri dalam masyarakat menggugah hati saya untuk terus berbuat lebih ke depannya. Sampai akhirnya saya bisa terus aktif di kegiatan nasional yaitu perwakilan mahasiswa yang masuk dalam pengurus Ikatan Mahasiswa PGSD Se- Indonesia.
Satu kebanggan tersendiri bagi saya ketika ilmu yang saya dapatkan selama kuliah dan aktif berorganisasi bermanfaat untuk orang banyak. Dimana saya mencoba mengambil peran menjadi solusi untuk persoalan pemerataan pendidikan di Kalimantan Utara khususnya daerah-daerah yang berada di pelosok dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaisya. Bagi saya pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat merupakan satu keutuhan. Orang menempuh pendidikan sebagai bekal mengabdi dan berbakti. Alasan itu pulalah yang mendorong saya bersama teman-teman untuk mendirikan Komunitas Jendela Nusantara (KJN) di tahun 2015. KJN merupakan komunitas yang bergerak di bidang pemerhati pendidikan untuk wilayah kepulauan dan terpencil. Maka dari itu, saya mengajak para pemuda yang berada di Kalimantan Utara untuk terjun langsung mengabdikan diri menjadi seorang relawan yang mau meluangkan sedikit waktunya untuk berbagi ilmu, memotivasi, dan menginspirasi anak-anak yang berada di pedalaman Kalimantan Utara untuk terus semangat menuntut ilmu. Saya bersama para relawan mengabdikan diri selama sepuluh hari, melaksakan beberapa kegiatan diantaranya membantu sekolah yang kekurangan guru, penanaman nasionalisme, pengembangan cita-cita, menebar virus literasi dan penyerahan bantuan berupa perlengkapan sekolah.
Saat ini saya masih mencoba bagaimana dengan adanya Komunitas Jendela Nusantara, komunitas yang bergerak dibidang sosial pendidikan ini mampu bersinergi dengan Dinas Pendidikan Provinsi untuk terus mendorong kemajuan pendidikan Indonesia khususnya di Kalimantan Utara. Dengan konsep gotong royong sebagai pondasi langkah kita, saya berharap kelak KJN akan memiliki cabang masing-masing kabupaten di Kalimntan Utara dan jika Tuhan menginjinkan bisa memiliki cabang di seluruh provinsi yang ada di Indonesia dan menjadi wadah bagi pemuda untuk mengabdikan diri untuk Indonesia demi terwujudnya Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas. Semua ini saya lakukan sebagai bukti kecintaan saya pada Indonesia.
Tahun 2045 diharapkan Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Saya memiliki mimpi agar semua anak di Indonesia memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak khususnya untuk adik-adik saya yang berada di pelosok Kalimantan Utara. Setidaknya mereka memiliki gedung sekolah tidak perlu lagi menggunakan bangsal atau balai desa untuk bersekolah dan tidak ada lagi adik-adik kita yang harus berhenti sekolah dengan alasan tidak memiliki biaya dan terpaksa harus menikah di usia muda.
Bila saya berkesempatan mendapatkan beasiswa ini, saya ingin mengambil peran sebagai seorang dosen kembali ke tanah kelahiran saya Kota Tarakan dan berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan di Kalimntan Utara. Saya juga ingin berkontribusi dengan menjadikan komunitas saya, menjadi sebuah yayasan dimana yayasan itu akan menampung mereka yang tidak memiliki biaya untuk bersekolah agar kelak mampu mengurangi angka putus sekolah di Indonesia khususnya di Kalimantan Utara. Sehingga Indonesia mampu mencapai kebangkitan generasi emas yang berwawasan global dan memiliki daya saing. Amin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar