AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAN BANGSA INDONESIA

Menurut survei UNESCO pada tahun 2012 terhadap minat baca di 61 negara, Indonesia hanya 0,001 persen atau menempati peringkat kedua terendah dari negara Botswana di Afrika. Artinya, dalam seribu masyarakat indonesia hanya ada satu orang yang memiliki minat baca. Kabar yang menghebohkan datang dari survei UNESCO tentang minat baca yang kita yang masih rendah. Adanya suvei yang di keluarkan unesco merupakan teguran keras untuk kita semua. Maka dengan adanya permendikbud No 21 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang selanjutnya disingkat PBP adalah kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah yang dimulai sejak dari hari pertama sekolah, masa orientasi peserta didik baru untuk jenjang sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan, sampai dengan kelulusan sekolah.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Mendikbud mengatakan, Permendikbud tersebut adalah sebuah upaya untuk menumbuhkan budi pekerti anak. Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Mahsun,  mengatakan Gerakan Literasi Sekolah ini bertujuan membiasakan dan memotivasi siswa untuk mau membaca dan menulis guna menumbuhkan budi pekerti. Dalam jangka panjang, diharapkan dapat menghasilkan anak-anak yang memiliki kemampuan literasi tinggi.

Sebagai salah satu anak Indonesia saya sadar betapa perlu adanya peran pemuda dalam hal meningkatkan budaya literasi di negeri ini yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan satu dua orang dan satu dua tahun. Indonesia kedepannya adalah  tugas bersama seluruh generasi muda yang tentu saja dengan tuntunan para penggerak negara saat ini. Saatnya para generasi unggul mengambil peran untuk menjadi solusi cerdas untuk indonesia literat.

Rendahnya budaya literasi di indonesia, maka sebagai Generasi unggul yang diharapkan untuk melanjutkan tonggak pemerintahan dimasa mendatang adalah generasi yang cerdas dan kompetitif. Dua karakter ini saya peroleh dari visi adaanya program beasiswa unggulan ini. Saya memahami adanya program beasiswa ini tak serta merta untuk meningkatkan gairah belajar pada kaum muda, namun seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa beasiswa ini juga menjadi bagian besar untuk mempersiapkan generasi unggul yang akan memegang kendali negeri dimasa mendatang. Kembali ke survei yang di keluarkan oleh unesco tentang minat baca kita yang masih kurang. Menurut pandangan saya dua karakter tadi, cerdas dan kompetitif cukup mewakili generasi unggul yang dibutuhkan. Bagaimana pemuda mengambil peran untuk menumbuhkan minat baca di indonesia.

Menjadi bagian dari program generasi unggul 2045 adalah kebanggaan bagi saya. Secara tidak langsung tentunya saya telah menjadi bagian dari bagian dari skema tersebut lantaran saat ini saya sedang mengenyam pendidikan magister di salah satu perguruan tinggi di Malang. Sungguh besar cita-cita saya untuk menjadi orang yang beruntung yang dapat berjuang dan berkontribusi bagi bangsa. Dan saya yakin bahwa saya adalah satu dari generasi unggul tersebut. Karena saya adalah pribadi pekerja keras yang selalu haus akan ilmu pengetahuan.
Sejak dua tahun belakangan saya mencoba untuk mengabdikan diri untuk indonesia, dengan rendahnya minat baca di indonesia saya membuat suatu wadah yang bergerak di bidang sosial pendidikan. Karena sudah tertarik dengan kegitan sosial sejak sekolah saya berniat untuk terus melanjutkan hobi saya tersebut. Selain aktif menyempanyekan pemerataan pendidikan terutama di daerah 3T. Saya juga mencoba menumbuhkan minat baca di daerah pelosok kalimantan utara dengan membawa buku bacaan sampai di pelosok kaltara. Melalui pengabdian tersebut, saya sadar bahwa saya memiliki passion yang cukup besar di dunia pendidikan.

Saya yakin menjadi bagian generasi unggul adalah generasi yang tak hanya mementingkan dirinya sendiri melainkan pula memiliki awareness kepada orang lain. Kegiatan social saya kebanyakan diperoleh saat saya menempuh pendidikan sarjana, seperti mengajar anak-anak di desa di kalimantan utara, aktif mengunjungi desa-desa dan daerah pesisir kota tarakan, ikut kegiatan organisasi mahasiswa yang tentunya  melatih saya untuk berpikir kompleks mengenai relasi dan regenerasi. Dari mengikuti berbagai kegiatan tersebut saya menyadari bahwa sebenarnya selama kegiatan tersebut  saya tidak sedang meluangkan waktu bagi orang lain, melainkan kepada diri saya sendiri. Karena saya belajar banyak dari kegiatan-kegiatan tersebut, kepribadian saya menjadi lebih dewasa dan memahami makna kehidupan dari banyak orang yang telah saya temui. Banyak orang telah menginspirasi saya, maka saya pun berusaha menginspirasi orang lain melalui komunitas yang saya buat. Ketertarikan saya di dunia sosial dan literasi terpupuk ketika di kuliah mengikuti pelatihan Bimbingan Teknis yang dilaksanakan oleh badan pengembangan dan pembinaan bahasa KEMENDIBUD. Dengan menulis saya harap saya dapat memberikan  influence bagi orang lain, terutama teman-teman yang lebih muda dari saya. Walaupun saya belum memiliki buku hasil karya saya sendiri tapi saya berusaha suatu saat ingin membuat buku yang berisikan pendidikan di kalimantan utara. Saya juga berharap orang-orang yang terispirasi dari saya pun melakukan hal demikian, sehingga kebaikan terus terjadi disekitar kita.
Disamping itu saya tetap berkeinginan menjadi akademisi yang berkutat dibidang penelitian dan pengajaran. Saya merasa bahwa untuk menjadi anak muda kebanggaan bangsa saya harus berusaha lebih keras lagi untuk mengasah potensi dan skill yang dibutuhkan untuk cita-cita diatas. Lantaran hingga saat ini saya sangat minim pengalaman terutama dalam kegiatan karya tulis sedangkan saya ingin berkecimpung didalamnya. Saya sedang mengembangkan skill saya dalam menulis feature yang kiranya dibutuhkan untuk misi saya memotivasi anak Indonesia untuk mengejar pendidikan setinggi-tingginya.

Mengapa saya kebanggaan bangsa? Karena saya berupaya memberikan contoh kepada sekitar, betapa nikmatnya menjadi pemuda pemudi berilmu dan berpendidikan tinggi mencambuk saya untuk menjadi warga negara yang budiman dan taat peraturan. Dengan saya berpendidikan tinggi, minimal mendorong adik dan saudara saya untuk bisa seperti saya. Saya yang lahir dan besar dari pulau Kalimantan utara ingin bisa memotivasi teman-teman saya pentingnya pendidikan. Maka apabila semakin banyak masyarakat Indonesia yang memahami pentingnya pendidikan, maka akan semakin banyak pula problematika negeri yang terselesaikan.
Generasi unggul kebanggaan bangsa adalah saya. Yang berusaha memberikan hal positif bagi sekitar. Yang tak kenal lelah untuk belajar. Yang memilih untuk menjalankan hidup lebih bermakna. Yang berusaha untuk menjadi lebih baik setiap harinya. Yang mencintai tanah air karena telah memberikan naungan nan nyaman sejahtera. Saya adalah satu dari jutaan generasi unggul kebanggan bangsa bercita-cita membangun Indonesia Literat. Semoga dengan adanya Beasiswa Unggulan ini  apa yang menjadi cita-cita saya dapat terwujudkan. Amin YRA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Instagram