04.23

Kontribusiku bagi Indonesia

by , in
Lulus pada tahun 2016 dengan gelar sarjana pendidikan menjadikan saya mulai percaya diri dengan potensi yang saya miliki. Semasa kuliah, kesempatan saya untuk menggali semua potensi yang saya miliki termasuk aktif diberbagi organisasi internal, eksternal kampus dan organisasi kepemudaan yang ada di kota saya. Keaktifan di organisasi ini mengasah kemampuan saya dalam kepemimpinan dan membangun inisiatif-inisiatif untuk mengambil tindakan nyata dalam merespon permasalahan sosial dan pendidikan di Indonesia khususnya di Kalimantan Utara. Saya sadar bahwa setiap mahasiswa butuh organisasi dan mengabdikan diri kepada masyarakat sebagai bagian Tirdharma Perguruan Tinggi.

Sejak tahun 2013 saya aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMJPGSD) sebagai anggota kaderisasi. Ini awal langkah saya aktif di kelembagaan kampus mengabdikan diri dalam masyarakat menggugah hati saya untuk terus berbuat lebih ke depannya. Sampai akhirnya saya bisa terus aktif di kegiatan nasional yaitu perwakilan mahasiswa yang masuk dalam pengurus Ikatan Mahasiswa PGSD Se- Indonesia.
Satu kebanggan tersendiri bagi saya ketika ilmu yang saya dapatkan selama kuliah dan aktif berorganisasi bermanfaat untuk orang banyak. Dimana saya mencoba mengambil peran menjadi solusi untuk persoalan pemerataan pendidikan di Kalimantan Utara khususnya daerah-daerah yang berada di pelosok dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaisya. Bagi saya pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat merupakan satu keutuhan. Orang menempuh pendidikan sebagai bekal mengabdi dan berbakti. Alasan itu pulalah yang mendorong saya bersama teman-teman untuk mendirikan Komunitas Jendela Nusantara (KJN) di tahun 2015. KJN merupakan komunitas yang bergerak di bidang pemerhati pendidikan untuk wilayah kepulauan dan terpencil. Maka dari itu, saya mengajak para pemuda yang berada di Kalimantan Utara untuk terjun langsung mengabdikan diri menjadi seorang relawan yang mau meluangkan sedikit waktunya untuk berbagi ilmu, memotivasi, dan menginspirasi anak-anak yang berada di pedalaman Kalimantan Utara untuk terus semangat menuntut ilmu. Saya bersama para relawan mengabdikan diri selama sepuluh hari, melaksakan beberapa kegiatan diantaranya membantu sekolah yang kekurangan guru, penanaman nasionalisme, pengembangan cita-cita, menebar virus literasi dan penyerahan bantuan berupa perlengkapan sekolah.

Saat ini saya masih mencoba bagaimana dengan adanya Komunitas Jendela Nusantara, komunitas yang bergerak dibidang sosial pendidikan ini mampu bersinergi dengan Dinas Pendidikan Provinsi untuk terus mendorong kemajuan pendidikan Indonesia khususnya di Kalimantan Utara. Dengan konsep gotong royong sebagai pondasi langkah kita, saya berharap kelak KJN akan memiliki cabang masing-masing kabupaten di Kalimntan Utara dan jika Tuhan menginjinkan bisa memiliki cabang di seluruh provinsi yang ada di Indonesia dan menjadi wadah bagi pemuda untuk mengabdikan diri untuk Indonesia demi terwujudnya Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas. Semua ini saya lakukan sebagai bukti kecintaan saya pada Indonesia.
Tahun 2045 diharapkan Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Saya memiliki mimpi agar semua anak di Indonesia memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak khususnya untuk adik-adik saya yang berada di pelosok Kalimantan Utara. Setidaknya mereka memiliki gedung sekolah tidak perlu lagi menggunakan bangsal atau balai desa untuk bersekolah dan tidak ada lagi adik-adik kita yang harus berhenti sekolah dengan alasan tidak memiliki biaya dan terpaksa harus menikah di usia muda.

Bila saya berkesempatan mendapatkan beasiswa ini, saya ingin mengambil peran sebagai seorang dosen kembali ke tanah kelahiran saya Kota Tarakan dan berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan di Kalimntan Utara. Saya juga ingin berkontribusi dengan menjadikan komunitas saya, menjadi sebuah yayasan dimana yayasan itu akan menampung mereka yang tidak memiliki biaya untuk bersekolah agar kelak mampu mengurangi angka putus sekolah di Indonesia  khususnya di Kalimantan Utara. Sehingga Indonesia mampu mencapai kebangkitan generasi emas yang berwawasan global dan memiliki daya saing.  Amin....


04.18

Rencana Studi

by , in
Setiap orang dituntut memiliki planning ke depan. Hal ini dibutuhkan agar dalam menuntaskan apa yang akan dilaksanakan bisa berjalan dengan lancar. Tentunya dalam merencanakan dalam segala sesuatu, perlu strategi-strategi yang baik. Terutama pada perihal manajemen waktu. Sebagai orang yang bergelut di bidang pendidikan dan merupakan alumni jurusan pendidikan guru sekolah dasar (PGSD). Ketika akan melangkahkan kaki dari S1 menuju S2 diharuskan mampu mengontrol segala hal yang akan dilakukan ke depan.
Saya berencana melanjutkan studi magister di jurusan yang sama yaitu Pendidikan Dasar yang berada di Universitas Negeri Malang. Mengingat kondisi masyarakat yang semakin kompleks, permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia maka sangat penting bagi saya untuk mengkaji lebih dalam mengenai ilmu pendidikan sehingga saya memutuskan untuk melanjutkan studi linier dengan program s1 saya.
Adapun beberapa mata kuliah yang akan saya ambil pada semeter satu yaitu Landasan Pendidikan dan Pembelajaran, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Metodologi Penelitian Kualitatif, Metode Penelitian Tindakan dan Statistika Inferensial. Pada semeter dua mata kuliah yang diampu ialah Karakteristik Peserta Didik, Problematika Pendidikan Dasar, Problematika Pendidikan Dasar, Kajian dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar, Rancangan Pembelajaran, Strategi dan Model-model Pembelajaran, Media Pembelajaran dan Asesmen Pembelajaran . Lalu semester selanjutnya yakni saya mengambil mata kuliah konsentrasi Bahasa Indonesia yaitu Pemerolehan Bahasa Indonesia, Kajian Sastra Anak, Pengembangan Kemampuan Bahasa Lisan, Pengembangan Kemampuan Berbahasa Tulis, Pengembangan Pembelajaran Berbasis Sastra, Diagnosa Kesulitan dan Koreksi Membaca, Simulasi Kreatif Anak dan Tesis.
Mata kuliah yang saya ambil akan bermanfaat bagi saya baik dalam kehidupan nyata maupun dalam menyelesaikan tesis saya. Untuk  Mata kuliah pada semester satu akan membantu saya untuk pemerolehan kemampuan berbahasa; proses belajar bahasa; metode pengajaran bahasa; menerapkan pengetahuan pemerolehan kemampuan berbahasa di ruang kelas dalam belajar bahasa tulis dan dalam belajar bahasa kedua. Kemudian mengkaji sastra anak dan membahas tentang variasi unit tematis pada sastra anak-anak; kurikulum terpadu dan sastra anak-anak sebagai alat pembela¬jaran; dan perencanaan program pengajaran secara terpadu dengan landas tumpu sastra anak. Dimana juga pada mata kuliah diagnosa kesulitan membaca seorang anak dan memahami prinsip-prinsip dan praktek diagnose kesulitan dan koreksi membaca, menyadari perlunya pengajaran membaca remedial, mengetahui berbagai teori diagnose kesulitan dan koreksi membaca dan berbagai perangkat asesmen yang digunakan dalam diagnose kesulitan dan koreksi membaca.
Sebanyak 42 SKS akan saya program selama 2 tahun kuliah. Saya yakin, saya akan selesai tepat waktu. Sementara itu, untuk mengisi waktu lowong saya, menempa keilmuan saya sekaligus menambah jaringan, saya akan bergabung dengan berbagai komunitas sosial dan perkumpulan/organisasi pendidikan yang ada di Malang. Saya juga akan tetap aktif membina komunitas pendidikan yang telah saya jalani serta memperluas lagi cabang kabupaten mau se-indonesia.

Adapun rencana riset saya yaitu, akan meneliti mengenai analisis pengaruh kualitas buku pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar.Buku tesk berkaitan erat dengan siswa sebagai acuan pembelajaran. Penelitian ini saya spesifikasikan dalam judul “Analisis Kualitas Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk Kelas Tinggi yang Digunakan di Kota Tarakan”.Saya ingin mengetahui pengaruh kesesuain buku dengan tingkat pemahaman dan analisa siswa kelas tinggi.

Dalam penelitian ini saya akan mengkaji kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kegrafikan, serta tingkat keterbacaan wacana dalam buku tersebut. Untuk memudahkan saya dalam melakukan penelitian,saya akan menggunakan model penelitian evaluative, yang merupakan suatu desain dan prosedu revaluasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematik untuk menentukan nilai atau manfaat suatu praktik. Data yang telah saya kumpulkan dari teknik pengumpulan data tersebut kemudian saya analisis menggunakan teknik analisis data dengan menentukan data umum, mengelompokkan data, melakukan penilain, pendekatan kuantitatif, serta data kualitatif dan kuantitatif dianalisis dan dibahas, sampai pada akhirnya disimpulkan.

Setelah menyelesaikan magister, saya akan berencana untuk mendaftar sebagai dosen di Universitas Borneo Tarakan (UBT), tak hanya itu saya juga akan aktif di Lembaga Pemerhati Pendidikan yang ada di Kaltara.  Akhirnya, besar harapan saya program beasiswa dari LPDP mampu membantu saya dalam merealisasikan dari rencana studi ini. Amin.

21.55

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAN BANGSA INDONESIA

by , in
Menurut survei UNESCO pada tahun 2012 terhadap minat baca di 61 negara, Indonesia hanya 0,001 persen atau menempati peringkat kedua terendah dari negara Botswana di Afrika. Artinya, dalam seribu masyarakat indonesia hanya ada satu orang yang memiliki minat baca. Kabar yang menghebohkan datang dari survei UNESCO tentang minat baca yang kita yang masih rendah. Adanya suvei yang di keluarkan unesco merupakan teguran keras untuk kita semua. Maka dengan adanya permendikbud No 21 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang selanjutnya disingkat PBP adalah kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah yang dimulai sejak dari hari pertama sekolah, masa orientasi peserta didik baru untuk jenjang sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan, sampai dengan kelulusan sekolah.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Mendikbud mengatakan, Permendikbud tersebut adalah sebuah upaya untuk menumbuhkan budi pekerti anak. Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Mahsun,  mengatakan Gerakan Literasi Sekolah ini bertujuan membiasakan dan memotivasi siswa untuk mau membaca dan menulis guna menumbuhkan budi pekerti. Dalam jangka panjang, diharapkan dapat menghasilkan anak-anak yang memiliki kemampuan literasi tinggi.

Sebagai salah satu anak Indonesia saya sadar betapa perlu adanya peran pemuda dalam hal meningkatkan budaya literasi di negeri ini yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan satu dua orang dan satu dua tahun. Indonesia kedepannya adalah  tugas bersama seluruh generasi muda yang tentu saja dengan tuntunan para penggerak negara saat ini. Saatnya para generasi unggul mengambil peran untuk menjadi solusi cerdas untuk indonesia literat.

Rendahnya budaya literasi di indonesia, maka sebagai Generasi unggul yang diharapkan untuk melanjutkan tonggak pemerintahan dimasa mendatang adalah generasi yang cerdas dan kompetitif. Dua karakter ini saya peroleh dari visi adaanya program beasiswa unggulan ini. Saya memahami adanya program beasiswa ini tak serta merta untuk meningkatkan gairah belajar pada kaum muda, namun seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa beasiswa ini juga menjadi bagian besar untuk mempersiapkan generasi unggul yang akan memegang kendali negeri dimasa mendatang. Kembali ke survei yang di keluarkan oleh unesco tentang minat baca kita yang masih kurang. Menurut pandangan saya dua karakter tadi, cerdas dan kompetitif cukup mewakili generasi unggul yang dibutuhkan. Bagaimana pemuda mengambil peran untuk menumbuhkan minat baca di indonesia.

Menjadi bagian dari program generasi unggul 2045 adalah kebanggaan bagi saya. Secara tidak langsung tentunya saya telah menjadi bagian dari bagian dari skema tersebut lantaran saat ini saya sedang mengenyam pendidikan magister di salah satu perguruan tinggi di Malang. Sungguh besar cita-cita saya untuk menjadi orang yang beruntung yang dapat berjuang dan berkontribusi bagi bangsa. Dan saya yakin bahwa saya adalah satu dari generasi unggul tersebut. Karena saya adalah pribadi pekerja keras yang selalu haus akan ilmu pengetahuan.
Sejak dua tahun belakangan saya mencoba untuk mengabdikan diri untuk indonesia, dengan rendahnya minat baca di indonesia saya membuat suatu wadah yang bergerak di bidang sosial pendidikan. Karena sudah tertarik dengan kegitan sosial sejak sekolah saya berniat untuk terus melanjutkan hobi saya tersebut. Selain aktif menyempanyekan pemerataan pendidikan terutama di daerah 3T. Saya juga mencoba menumbuhkan minat baca di daerah pelosok kalimantan utara dengan membawa buku bacaan sampai di pelosok kaltara. Melalui pengabdian tersebut, saya sadar bahwa saya memiliki passion yang cukup besar di dunia pendidikan.

Saya yakin menjadi bagian generasi unggul adalah generasi yang tak hanya mementingkan dirinya sendiri melainkan pula memiliki awareness kepada orang lain. Kegiatan social saya kebanyakan diperoleh saat saya menempuh pendidikan sarjana, seperti mengajar anak-anak di desa di kalimantan utara, aktif mengunjungi desa-desa dan daerah pesisir kota tarakan, ikut kegiatan organisasi mahasiswa yang tentunya  melatih saya untuk berpikir kompleks mengenai relasi dan regenerasi. Dari mengikuti berbagai kegiatan tersebut saya menyadari bahwa sebenarnya selama kegiatan tersebut  saya tidak sedang meluangkan waktu bagi orang lain, melainkan kepada diri saya sendiri. Karena saya belajar banyak dari kegiatan-kegiatan tersebut, kepribadian saya menjadi lebih dewasa dan memahami makna kehidupan dari banyak orang yang telah saya temui. Banyak orang telah menginspirasi saya, maka saya pun berusaha menginspirasi orang lain melalui komunitas yang saya buat. Ketertarikan saya di dunia sosial dan literasi terpupuk ketika di kuliah mengikuti pelatihan Bimbingan Teknis yang dilaksanakan oleh badan pengembangan dan pembinaan bahasa KEMENDIBUD. Dengan menulis saya harap saya dapat memberikan  influence bagi orang lain, terutama teman-teman yang lebih muda dari saya. Walaupun saya belum memiliki buku hasil karya saya sendiri tapi saya berusaha suatu saat ingin membuat buku yang berisikan pendidikan di kalimantan utara. Saya juga berharap orang-orang yang terispirasi dari saya pun melakukan hal demikian, sehingga kebaikan terus terjadi disekitar kita.
Disamping itu saya tetap berkeinginan menjadi akademisi yang berkutat dibidang penelitian dan pengajaran. Saya merasa bahwa untuk menjadi anak muda kebanggaan bangsa saya harus berusaha lebih keras lagi untuk mengasah potensi dan skill yang dibutuhkan untuk cita-cita diatas. Lantaran hingga saat ini saya sangat minim pengalaman terutama dalam kegiatan karya tulis sedangkan saya ingin berkecimpung didalamnya. Saya sedang mengembangkan skill saya dalam menulis feature yang kiranya dibutuhkan untuk misi saya memotivasi anak Indonesia untuk mengejar pendidikan setinggi-tingginya.

Mengapa saya kebanggaan bangsa? Karena saya berupaya memberikan contoh kepada sekitar, betapa nikmatnya menjadi pemuda pemudi berilmu dan berpendidikan tinggi mencambuk saya untuk menjadi warga negara yang budiman dan taat peraturan. Dengan saya berpendidikan tinggi, minimal mendorong adik dan saudara saya untuk bisa seperti saya. Saya yang lahir dan besar dari pulau Kalimantan utara ingin bisa memotivasi teman-teman saya pentingnya pendidikan. Maka apabila semakin banyak masyarakat Indonesia yang memahami pentingnya pendidikan, maka akan semakin banyak pula problematika negeri yang terselesaikan.
Generasi unggul kebanggaan bangsa adalah saya. Yang berusaha memberikan hal positif bagi sekitar. Yang tak kenal lelah untuk belajar. Yang memilih untuk menjalankan hidup lebih bermakna. Yang berusaha untuk menjadi lebih baik setiap harinya. Yang mencintai tanah air karena telah memberikan naungan nan nyaman sejahtera. Saya adalah satu dari jutaan generasi unggul kebanggan bangsa bercita-cita membangun Indonesia Literat. Semoga dengan adanya Beasiswa Unggulan ini  apa yang menjadi cita-cita saya dapat terwujudkan. Amin YRA




04.42

Nikmati saja Perjalanan ini

by , in
Hari pertulangan kU kembali lagi, kali ini desa suyadon menjadi target sasaran kami untuk mengabdikan diri selamat 10 hari. Perjalanan kali cukup panjang, aku dan bersama 9 relawan pendidikan akan melewati laut menggunakan speed boat, darat menggunakan  mobil BIs sekolah dan sungai menggunakan longbut. Yaaa lumayan panjang juga, setiap perjalanan memakan waktu masing2 dua jam untuk sampai di desa suyadon.
Di sepanjang  perjalanan mata ku diberikan pemandangan yang indah. Tongkang pengantut batubara ada Dimana, perahu2 nelayan yang sedang mencari ikan dan rumah2 yang berada di pinggiran sungai. Perjalanan menuju malinau tempat kami pertama kali berhenti untuk melanjutkan perjalanan banyak kayu2 yang melintas sesekali speedboat kami harus berhenti karena ada yang menyangkut di mesin speed. Belum lagi hujan yang Tiba2 datang mengguyur barang bawaan kami. Indah nya perjalanan ini, sampai2 ngantuk tanpa pernah Ngampiriku. Seperti relawan yang lainnya menikmati angin sepoy2 hingga terlelap tidur si perjalanan.
Tiga jam perjalanan dari Tarakan menuju malinau kami pun sampai di pelabuhan kelapis, BIs sekolah pun siap untuk mengantar kami menuju perjalanan selanjutnya, mansalong.
Sebelumnya tadi ak sedikit berimajinasi "BIS SEKOLAH" kursinya empuk dingin dan ya seperti yang orang lain pikirkan hhhee. Ternyata BIs ini sebuah truk besar yang di modifikasi jadi sebuah Bis.
Kursi papar dan angin alami sepoy2 hhhee
Tapi tak apa sama sekali tak menyurutkan semangat kami. Nikmati saja perjalanan ini, mereka (baca: adik-adik desa suyadon) telah menunggu kedatangan kita.
Satu jam setengah berlalu, kami pun tiba di mansalong. Tempat persinggahan untuk menuju desa2 yang berada di kecamatan lumbis ogong. Dengan menggunakan longbout kami melewati desa2 yang berada di sepanjang perjalanan kami. Arus yang kuat, kicauan burung yang indah menemui perjalanan menuju desa suyadon. Lagi lagi kami selalu di pertemukan dengan kayu2 hanyut di sungai. Longbout harus berjalan pelan ketika ada kayu yang lewat. Perjalanan kami menggunakan longbout kira2 satu jam lebih. Kemungkinan kami tiba di desa suyadon pukul 17.00 wit.

Desa suyadon

Kami pun sampai di desa hhhee
Di sambut warga dan adik-adik yang lucu
Berbicara sendiri dengan bahasa daerah mereka yang kami sama sekali tidak paham. Sesekali mereka tertawa sendiri karena melihat tingkah kami yang sok akrab sama mereka hhaa
Maklum 80 persen mereka menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-hari. Kali ini kantor desa menjadi tempat tinggal kami lagi. Kantor yang baru di bangun pertama kali kami tinggali.
Segera berbenah karena badan sudah mulai meminta hak nya untuk segera istirahat. Hari ini fokus untuk istrihat saja sepertinya, delapan jam perjalanan cukup mengurus tenaga kami. Selamat malam 
Selamat pagi suyadon
Ak seperti berada di atas puncak, embun yang menutupi gunung2 Sejuk tanpa polusi. Pas untuk menghirup udara segar.
Hari ini di kampung sebelah ada acara kematian, Pak kades pun mengajak kami untuk berkunjung kesana.
Ternyata yang meninggal adalah anak dari salah satu warga suyadon yang sudah menikah dan ikut tinggal bersama suami nya di Desa tukolon. (Acara adat kematian)



Senin 27 Februari
Hari pertama ak dan para relawan mengajar di SDN 004 suyadon. Pagi itu mata kU tertuju pada anak yang datang terlambat. Tas bulu2 bergambrkan minion tanpa alas kaki dan penuh lumpur. Ak heran dari mana anak ini. Jalanan desa tidak becak bahkan semalam pun tidak hujan. KU hampiri dia Nda ak bertanya kenapa kaki mu kotor dan datang terlambat (versi bahasa kU hhe). Dia menjawab : Ndada ketinting Kak Ndada bensin, jadi menunggu aku dlu sampai ada. Sentak ak memeluk dia. Yang ada di pikiran kU hanya bangga bercampur kan sedih terharu melihat semangat nya yang mau terus belajar . Pada saat belajar wenda mengeluarkan alat tulisnya, pensil sepanjang jari kelingking dan buku tulis bekas yang sudah terisi Ntah bekas siapa. Ah wenda kau mengalihkan dunia kU. Kita habiskan hari ini dengan yang baru. Ak nama kan ini Hari Senin kU bersama wenda

Selasa 28 feb

Jangan tanyakan bagaimana sejuknya pagi di desa ini yaaa
Aktivitas kembali lagi, ak Nda teman2 kembali menuju sekolah untuk mengajar.
Hari ini tugas kU menjadi tukang foto, tidak mendapat jadwal mengajar. Ak mengdokumantasi kan setiap kegiatan yang sedang berlangsung. Asik2 foto
Jenparis Tiba2 memanggil salah satu relawan "Kak, ada temanku satu Nda sekolah dia. Ndada baju sekolahnya malu dia bilang."
Selalu ada cerita (dalam hatiku)

My Instagram